Jumat, 16 Juli 2010

CICAL BAKAL BOTO
( mBoto Baturetno)



Dalam kesempatan ini kita akan mencoba mengenal lebih dekat tentang dusun Boto yang terletak di kec Baturetno,tepatnya ujung utara dari kota Baturetno.Dusun Boto juga berbatsan dengan Dusun Semanding di sebelah timur,untuk sebelah utar berbatasan dengan dusunPencil, sedangkan untuk sebelah barat dan selatan berbatasan dengan areal Waduk Gajah Mungkur.

BAGAIMANA SEJARAH DUSUN BOTO……..

Pada awal mulanya di daerah ini di huni hanya dua keluarga,itupun mereka pendatang dari Gunung Kidul.Dari kedua keluarga tersebut memang termasuk orang kaya,mempunyai banyak sapidan kerbau.tidak tahu alasan apa kemudian mereka meninggalkan daerah ini.Kemudian datanglah para pendatang baruyang menempati daerah ini,mereka dating dari mener(sekarang sudah tergenang air waduk).Dari pendatang inilah mereka mulai menetap dan beranak cucu hingga sekarang.dari beberapa keturunan dari mereka adalah seperti,Positko/Kaminah,mbah Sonokromo,mbah Parso,mbah Wiwet,dari keturunan tersebutbanyak melahirkan keterunan,beliau adalah suroto(mantan carik boto yang menjadi nara sumber)beliau adalah cucu mbah Posetiko/Kaminah.
Mengapa yang diambil nama Boto? Tentu saja para leluhur mempunyai alasanyang sangat kuatdan masuk akal. Yang menjadi pertanyaan kita apa alas an daerah ini di namakan BOTO? Konon daerah ini menjadi temnpat pembuatan batu bata (BOTO istilah Wonogiren) untuk keperluan pembanguna pagar keraton atau beteng Surakarta Hadiningrat.lokasi pembuatan bata tersebut tepatnya di sisi utara daerah ini atau di sebelahBarat rumah Mbah Surip alrm,atau Bp.Giyono ,yang mana tempat ini berupa kalen /saluran air,Oleh karena itu akhirnya daerah ini dinamakan dusun BOTO.

Entah alas an apa bata yang masih tersisa berupa cuwilan/potongan di yakini mempunyai kekuatan mistik,pada jaman dahulu boto yang di ambil dari daerah sini dapat menyembuhkan hewan yang sakit (porang,kembung,mencret)oleh karena sang waktu dan perubahan jaman tempat ini menjadi lahan pertanian warga.

Silsilah pimpinan Boto

Awalnya boto menjadi satu dengan dusun Semanding,pada waktu itu yang menjadi lurah adalah Sutokromo.setelah di buat saluran irigasi pada tahun 1921 dan di buatanya jalur kereta apipada tahun 1922,Boto di pisahdari dusun Semanding dimana wqaktu itu Boto di pimpin oleh pak lurah Joyo (memimpin sekitar 3 bulan). Tidak tahu alasan apa lurah Joyo pindah dari dusun Boto,akhirnya terjadi kekosongan pemimpin,akhirnya setelah beberapa tahun tidak ada yang menjadi lurah,maka oleh Belanda Pak Kadir di tunjuk untuk manjadi Lurah Boto,beliau ini adalah warga Mener yang berhasil membunuh Begal/rampok,oleh karena jasanya itu beliau di angkat menjadi lurah boto dan Pencil oleh belanda saat itu. Dimana waktu itu Boto masuk wilayah Desa Belang ( boto,pencil,Nampu,belang,panggang)

Oleh karena terjadi kecelakan yang merenggut nyawa orang Belanda di sebelah utara Stasiun Kereta Api,(depan rumah pak Sukino)pada watu itu,lurah Kadir di pecat dan di gantikan olehRonggo Taru Warsito orang tua Sumarmo (alrm) pengusaha ISMO.Beliau adalah berasal dari Surakarta.

Oleh Ronggo Taru Warsito Desa Belang ( Boto,Pencil,Nampu,belang,Panggang) dan Desa Pandan Surat ( Ngawu,Ngampleng,gamping,Pandan surat Wetan,Pandan surat kulon) di gabung menjadi Kranggan/kademangan Boto.Setelah kepemimpinan Ronggo Taru Warsitosecar berturut turut dusun boto di pimpin oleh,Lurah Sujino,Lurah Sukino,Lurah Sarno Siawohartono ( yang menjadi lurah sekarang)

DusunBoto di pimpin oleh Lurah Sarno dengan jumlah penduduk sebanyak 88 KK ( 376 jiwa).Karena letak dusun Boto yang berbatasan langsung denganareal Waduk Gajah Mungkur warganya banyak yang menjadi Nelayan selain petani dan guru. Yang sangant menonjol dari dusun Boto adalah kerukunan umat beragama yang sangat kental, salah satu bukti terbentuknya kerukunan tersebut adalah: “ apabila mengadakan peringatan – peringatan keagamaan misalnya Natalan,yang menjadi panitia adalah umat Muslim,begitu juga bila acara halal bi halal yang menjadi panitia adalah umat Nasrani”inilah suatu bukti nyata kehidupan beragama di dusun Botoseiring sejalan,bersama berkembang berdampingan. Adapun agama yang di anutoleh masyarakatnya adalah agama katholik dan Islam,Katholik 247 jiwa,Islam 129 jiwa. Karena keberhasilan dan kesadaran yang tinggi akan teloransi antar umat beragama,Dusun Boto menjadi salah satu proyek percontohan kerukunan umat beragama Kab.Wonogiri

Untuk kehidupan sehari hari warga masyarakat dusun Boto adalah mayoriyas Petani,Nelayan,dan sebagian sebagai Pegawai Negeri sipil.

1 komentar: